PONOROGO- Diduga depresi, seorang pemuda asal Desa Sugihan, Kecamatan Pulung, Ponorogo tega menganiaya nenek kandungnya sendiri hingga tewas. Sang nenek tewas bersimbah darah karena mengalami luka parah dikepala akibat ayunan cangkul berkali-kali.
Menurut sejumlah saksi mata, pelaku tega menghabisi nyawa nenek kandungnya lantaran mengalami depresi sejak beberapa bulan terakhir.
“Puncaknya siang tadi, pelaku dipaksa untuk dirujuk berobat ke RSJ solo namun menolak,” kata Nuryanto perangkat desa setempat (6/9/2021).
Lebih lanjut Nuryanto menjelaskan, pihak keluarga tak mengira jika ada kejadian seperti ini. Karena sebelumnya Rizki Pratama (22), pelaku selalu nuruti yang diperintahkan orang tua.
“Jadi sebelum dirujuk ditinggal mencari bantuan. Bahkan tidak ada yang tahu jika pelaku pergi kerumah neneknya membawa cangkul. Neneknya pas tidur langsung dihabisi nyawanya, ” jelasnya.
Bukanya langsung menyerahkan diri, namun pelaku tanpa berdosa langsung meninggalkan lokasi dan masih membawa cangkul yang berlumuran darah.
“Pelaku langsung meninggalkan lokasi, namun tidak lama kemudian langsung diamankan warga dan diserahkan kepihak kepolisian,” tambahnya.
Sementara setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara. jasad tuminah (75) langsung dilarikan kerumah sakit Hardjono Ponorogo untuk dilakukan otopsi.
“Hasil pemeriksaan tim medis ditemukan sejumlah luka pekulan bend tajam dikepala dan bagian pundak korban,” terang Ariana Widyawati, Dokter Forensik RSUD Hardjono Ponorogo.
Untuk kepentingan penyelidikan, polisi telah mengamankan pelaku beserta barang bukti sebuah cangkul yang masih berlumuran darah. Kasus inipun dalam penanganan satreskrim polres ponorogo.(pik)