PONOROGO– Daerah perbatasan masuk prioritas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-113. Pilihan jatuh ke Desa Cepoko di Kecamatan Ngrayun, Ponorogo.
Tak tanggung-tanggung, TNI mengerahkan 150 personel satgas gabungan, komponen pendukung dari Kodim 0802/Ponorogo, serta gabungan kelompok masyarakat dengan jumlah total sekitar 300 orang.
Bersamaan itu, anggaran senilai Rp 1,97 miliar disiapkan untuk pembangunan jembatan permanen, rehabilitasi 1.361 meter jalan di tiga dukuh, renovasi tempat wudu dan toilet, serta renovasi lima rumah tidak layak huni (RTLH).
Wakil Bupati (Wabup) Ponorogo Lisdyarita menghadiri pembukaan TMMD ke-113 tersebut di Pendopo Agung, Rabu (11/5/2022). ‘’Sangat membantu kami dalam mewujudkan akses jalan di wilayah perbatasan,’’ katanya.
Bunda Rita –sapaan Wabup Lisdyarita— tidak lupa mengucapkan terima kasih atas nama Pemkab Ponorogo. Dia.menjelaskan, program TMMD bermanfaat langsung terhadap peningkatan kesejahteraan dan kehidupan sosial masyarakat.
Selain itu, ketahanan wilayah semakin tangguh dalam menghadapi setiap ancaman. ‘’Saya berharap kerja sama ini berkelanjutan di tahun-tahun berikutnya,’’ jelas Bunda Rita.
Sementara itu, Dandim 0802/Ponorogo Letkol (Inf) Muhammad Radhi Rusin mengungkapkan bahwa pelaksanaan program TMMD ke-113 berlangsung 30 hari. Selain pembangunan fisik, pihaknya juga melaksanakan penyuluhan tentang wawasan kebangsaan, hukum, bela negara, kesehatan, pertanian, KB, dan kamtibmas.
‘’Kegiatan ini wujud nyata kemanunggalan TNI bersama rakyat. Kami berkeinginan memberdayakan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan daerah guna mendukung suksesnya pembangunan nasional,’’ terang Dandim.
Dia menambahkan, TNI melalui TMMD dapat bekerja sama langsung dengan lintas sektoral dan elemen masyarakat. Dengan begitu, terjalin ikatan kebersamaan dan kekuatan yang sulit dipisahkan oleh kekuatan apapun.
‘’Akan terjadi percepatan pembangunan di daerah perbatasan. Tujuannya meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat desa,’’ ungkapnya. (adv/el)