PONOROGO – Grebeg Suro 2022 tak hanya berisi pertunjukan dan acara-acara budaya. Namun perhelatan Grebeg Suro dan peringatan hari jadi kabupaten Ponorogo 526 juga digelar pembukaan Pameran Seni Rupa yang bertempat di Rumah Ndoro Tondo Winatan, Jalan HOS Cokroaminoto, Kabupaten Ponorogo.
Dalam pameran seni rupa ini, puluhan pelukis dari berbagai daerah memajang karyanya dalam Pameran Lukisan ‘Jejak Sang Maestro’ yang akan digelar selama lima hari, mulai tanggal 3 hingga 7 Agustus 2022.
Dalam sambutanya, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan kreativitas dari putra-putri terbaik Ponorogo harus diberikan wadah untuk menunjukkan bakat terbaiknya.
” Kegiatan ini diharapkan bisa menstimulus dan memancing spirit anak muda seniman pelukis agar terus tumbuh. Kami mengapresiasi dan secara pribadi memang suka,” ucap Kang Giri.
Orang nomor satu di Bumi Reog ini melihat kesenian merupakan salah satu kunci untuk merawat peradaban Ponorogo yang adiluhung.
“Ini peradaban yang lembut yang kita miliki. Dan ini harus kita jaga, karena PR kita bukan hanya bagaimana mengingat leluhur tapi juga merawat peradaban secara bersama-sama,” tambahnya.
Lebih lanjut, dalam pemilihan lokasi pameran seni rupa menurut Kang Giri juga tidak asal-asalan. Rumah Ndoro Tondo Winatan yang merupakan salah satu bangunan tertua di Ponorogo yang masih terawat dinilai sesuai frekuensi tema pameran lukisan Jejak Sang Maestro.
“Kami gulirkan ingin ada pameran di tempat bersejarah kita gelar di ndalem Ndoro Tondo dan alhamdulillah diizinkan oleh ahli warisnya untuk menjadi ajang kreasi kita,” lanjutnya.
Tak hanya berkeliling melihat semua lukisan namun Kang Giri juga membeli lukisan hasil karya pelukis Ponorogo yang dipajang di dinding-dinding Rumah Ndoro Tondo Winatan.
“Keren lukisannya, bagus-bagus. Kalau saya (tertarik) lukisan Reog, sama Bung Karno, karena saya memang menggandrungi Bung Karno apalagi itu lukisannya berekspresi,” jelas Kang Giri.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia Pameran Lukisan Jejak Sang Maestro, Titis Mursito menyebut pameran lukisan tersebut diikuti oleh 45 pelukis dari Ponorogo, Jakarta, Yogyakarta, Madiun, Surakarta, Jombang, dan daerah lain di tanah air.
“Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang hanya diikuti oleh lebih kurang 20 pelukis,” katanya.
Dengan adanya even-even pameran seni rupa seperti Jejak Sang Maestro ini diharapkan jejak seni lukis di Ponorogo ini tidak akan terputus dan ada penerus yang berkesinambungan. (adv/el)