Tinjau Progres Bus Listrik G20, Wamen II BUMN Minta PT INKA Percepat Produksi

MADIUN, AE1 NEWS- Memastikan pembuatan bus listrik merah putih yang bakal digunakan dalam perhelatan akbar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali November 2022 mendatang, kembali Wakil Menteri (Wamen) II BUMN RI Kartika Wirjoatmodjo melakukan kunjungan kerja ke PT INKA (Persero) Madiun, Senin (29/8/2022).

Dalam kujungannya kali ini Kartika tidak hanya melihat progres pembuatannya, namun juga berkesempatan melakukan uji coba bus listrik yang ramah lingkungan tersebut ke jalan bersama rombongan dan jajaran Forkopimda Kota Madiun. Rute uji coba dimulai dari PT INKA menuju Jalan Yos Sudarso, putar balik di bundaran tugu selamat datang Kota Madiun dan kembali ke PT INKA.

Usai menjajal bus listrik, Kartika mengakui dari segi akselerasi, suspensi dan kecepatannya sangat baik. Dari segi kenyamanan Wamen menilai bus listrik ini nyaman. Menurutnya saat ini bagaimana PT INKA dapat mempercepat produksi tanpa mengabaikan segi kualitas dan keamanannya.

“Kita sudah lihat bersama tadi, bahwa dari segi akselerasi, suspensi maupun kecepatannya semuanya baik. Saya rasa sudah aman. Sekarang tinggal bagaimana kita mempercepat produksinya, tetapi dengan tetap memperhatikan kualitas dan keamannya,” kata Wamen, saat konferensi pers.

Sementara itu Direktur Utama PT INKA (Persero), Budi Noviantoro mengatakan, untuk pembuatan satu unit bus listrik pihaknya membutuhkan waktu sekitar dua bulan. Diakui Budi, hal ini karena terkendala spare part yang sebagian besar merupakan barang impor dari Taiwan termasuk baterai.

“Untuk satu baterai bisa digunakan sampai delapan tahun. Untuk jarak tempuh 160 kilometer butuh waktu ngecharge selama tiga jam,” kata Budi.

Ditegaskan Budi, pembuatan bus listrik ini sudah sesuai jadwal. Diterangkan orang nomor satu di PT INKA (Persero) ini, sebanyak 32 car body dari stainless steel selesai dibuat di workshop PT INKA. Lebih rinci sebanyak 17 unit sudah dalam proses pemasangan kaca, interior dan kursi dari 30 unit yang sudah berada di karoseri. Sementara itu, 12 unit sisanya sudah dipasang komponen dan enam diantaranya sudah diuji coba.

“Untuk satu unit bus kita butuh waktu penyelesaian sekitar dua bulan. Yang bikin lama itu spare part nya yang harus kita impor dari Taiwan, termasuk baterai. Kalo bikin car body stainless steel yang lebih tipis, lebih kuat dan tahan karat, kita bisa sehari jadi,” ujar Budi.

Lebih lanjut Budi mengungkapkan, pihaknya telah menjalin kerjasama dengan Kemendikbudristek melalui beberapa universitas untuk memproduksi komponen lokal. Hal ini untuk percepatan tingkat kandungan dalam negeri yang saat ini sudah sampai di angka 52 persen. Sedangkan untuk pembuatan bus listrik baru mencapai angka 42 persen. Untuk sampai di angka 80 persen, PT INKA telah menjalin lerjasama dengan BUMN lain untuk meningkatkan TKDN. (Ay)

Wamen II BUMN Kartika Wirjoatmodjo meninjau progress Bus Listrik di PT INKA (Persero)
Comments