PONOROGO– Jangan meremehkan catu (jatah) anggaran Rp 10 juta. Jika pengalinya 6.842 rukun tetangga (RT) di Ponorogo, maka didapat persamaan Rp 68,42 miliar. Tak berlebihan kiranya Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mencanangkan delapan program khusus yang support pembiayaannya berasal dari anggaran RT senilai puluhan miliar rupiah itu.
Mulai pembuatan sumur resapan atau biopori, pengeleloaan sampah dari hulu di setiap lingkungan hunian, tersedianya jaringan wireless fidelity (wifi), dukungan penguatan ekonomi perempuan, premi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dan insentif pengurus RT, hingga biaya rembuk warga.
Bupati menyebut, sebagai contoh dalam kondisi cuaca saat ini, dimana kemarau dua bulan saja dimana-mana sudah mulai mengalami kekeringan begitu juga jika hujan sebentar saja sudah ada banjir. Untuk itu maka dibutuhkan resapan buatan yakni biopori.
“Hari ini mungkin banyak yang belum menyadari betapa pentingnya merubah sesuatu yang belum ada menjadi ada. Menghebitkan sesuatu yang belum hebit. Butuh pembelajaran.” Papar Bupati Sugiri Sancoko.
Tak hanya biopori, Bupati juga menjelaskan terkait sampah, ketika setiap RT memiliki kader sampah maka soal sampah akan selesai di tingkat RT begitu juga dengan BPJS untuk pengurus RT itu sangat bagus dan penting karena mereka bekerja mendapat jaminan jika terjadi sesuatu pada mereka seperti terjadi kecelakaan maupun mangkat atau meninggal.
“Satu RT satu kelompok ekonomi sangat bagus dan penting. Bayangkan saja, jika sekarang satu juta tapi bagaimana sepuluh atau lima belas tahun akan datang sudah menjadi berapa modal mereka dari kelompok ekonomi tersebut. Tentu saja RT akan lebih berdaya karena memiliki ketahanan ekonomi yang kuat,”jelasnya.
Selanjutnya program Wifi menurut Bupati sangat penting karena mau tidak mau semua harus hijrah ke dunia digital dan itu dengan wifi.
Seperti bicara soal smart city apalah artinya ketika jaringan internet belum masuk ke RT. Karena dengan Wifi maka ada banyak potensi yang bisa digali mulai UMKM, youtuber bisa bermain disana, sekolah daring, market place dan lain sebagainya.
“Program ini bukan semata-mata program pencitraan ataupun mencari pahala, tapi juga memenuhi janji politik untuk kepentingan bersama, bagaimana mengubah peradapan lebih baik, lebih modern, lebih canggih dan lebih melayani pastinya.”tegas Bupati Sugiri Sancoko.(el).