Miris, Bocah 7 Tahun Penderita Hidrosefalus Tinggal di Rumah Reyot

MADIUN – Bahrul Baqulum, bocah berusia 7 tahun penderita Hidrosefalus putra kedua dari pasutri Mardi (42) dan Ngatinem (35) yang tinggal di Dusun Karang Pelem, RT 21 RW 3, Desa Jatirejo Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun ini menempati sebuah rumah yang sangat sederhana, dinding rumahnya terbuat dari anyaman bambu. 

Kondisinya miris, jika turun hujan deras air bisa masuk membanjiri dalam rumah. Angin malam yang dingin menerobos melalui lubang lubang dindingnya.

Bahkan di dalam rumahnya tidak ada barang mewah dan perabotan elektronik. Luas rumah mereka kurang lebih hannya 4×6 meter tersebut juga tidak memiliki kursi sebagai tempat duduk tamu, serta kasur untuk tempat tidur. Sehari hari mereka beristirahat hanya dengan beralaskan tikar.

Hanya satu sepeda ontel saja terlihat paling berharga di rumah tersebut yang digunakan sehari hari mengantarkan si sulung, Bagas Pratama, pergi sekolah ke SMP setempat.

Diceritakan Ngatinem jika Bahrul lahir pada 4 Maret 2015 normal. Mengidap penyakit tersebut sejak dua tahun ini. Awalnya panas dan kejang kejang tiga sampai empat kali dalam sehari.

” Kemudian paska kejadian itu kepalanya membesar dan apabila kejang badannya kaku. Sempat saya bawa kedokter ternyata kena hidrosefalus dan disarankan operasi. Tetapi waktu itu saya urungkan karena belum punya BPJS,” katanya, Selasa (27/12/2022)

Saat ini Ia hanya bisa memeriksa anaknya ke puskesmas satu minggu sekali. Meski usiamnya 7 tahun Bahrul belum lancar berbicara. Makan pun masih harus disuapin.

” Saya dapat KIS sekitar 1 tahun lalu. Bantuan PKH 2 kali, meski kami tinggal disini sudah 15 tahun. Sebelum dapat bantuan perbaikan rumah, dulu banyak lubang di tembok,” ungkapnya.

“Suami bekerja sebagai buruh tani dan serabutan. Penghasilan rata rata Rp50 ribu. Belum ada bantuan dari desa. Kalau dijenguk pernah,” imbuhnya.

Untuk diketahui, Bahrul sempat operasi hidrosefalus pada tanggal 22 November di Rumah Sakit Muwardi Surakarta, usai didaftarkan BPJS. Dilanjut 30 Desember operasi kedua. Bahrul mulai periksa tanggal 11 November, keluar tanggal 24 November kemaren.

Terakhir keluarga ini berharap perhatian dan bantuan supaya anaknya diberi kesembuhan serta perbaikan rumah. (el).

Comments