PONOROGO-Pasca melakukan aksi demotrasi dan melakukan diblokade jalan menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mrican, Bupati Sugiri Sancoko langsung bergerak cepat untuk menemui sejumlah Mahasiswa Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Disela-sela menemui perwakilan warga, Bupati Ponorogo mengatakan, pihaknya mengakui dan menyadari persoalan sampah ini memang luar biasa. apalagi ini merupakan akumulasi mulai puluhan tahun yang lalu.
“Dalam periode ini kami harus menyelesaikan persoalan sampah. Maka kami anggarkan 3 Milyar dengan mengandeng pihak ke 3 untuk tipping fee, mengolah sampah, kemudian mengerjakan talut hipa ini sampai selesai,” ucapnya.
Lebih lanjut bupati mengungkapkan, pada bulan juni ini, PT yang mengerjakan itu harus eksisting sehingga di bulan april awal ini pengerjaan hipa dan talut bisa mulai agar tidak merembet ke sawah sawah warga, karena sumbu hidupnya dipertanian,” ungkapnya.
“Kita carikan solusi, yang pernah rugi dari limbah ini nanti ada BTT, meskipun tidak harus mengganti panen, paling tidak sebagai pengganti dan pengobat penderitaan akibat limbah ini,” ujarnya.
Bupati menekankan, saat ini kita sedang berproses dan tidak berhenti hentinya dalam bekerja dengan Dinas terkait.
“Beban sampah kita itu 100 ton sehari, maka kita carikan solusinya. Berpindah tempat itu tidak menyelesaikan sampah, maka kita menggandeng pihak ke 3 untuk memproduksi sampah 130 ton sehari dan secara perlahan lahan sampah akan selesai,” pungkasnya. (el)