PONOROGO-Anggota DPRD Kabupaten Ponorogo, Agung Priyanto, mempertanyakan maksud dan tujuan ratusan perawat dan karyawan yang pelesir ke Pulau Dewata Bali. Sebab, saat ini, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Ponorogo di landa Defisit sebesar Rp 34 miliar.
Agung dari Fraksi PDIP itu mengaku prihatin terkait kejadian tersebut. Bahkan hasil dari konfirmasi itu, ratusan perawat dan karyawan RSUD hanya melakukan Capacity building/outbond di Bali.
“Kalau secara aturan, mereka memang tidak melanggar, karena sudah dapat izin dari Atasan. Tapi ini masalah etika. Apakah etis mereka meninggalkan Rumah Sakit selama tiga hari dua malam, Demi senang-senang ke Bali? Ini yang akan kami bahas,” ujarnya.
Menurutnya, DPRD Ponorogo secepatnya akan memanggil Direktur Rumah Sakit, meminta pertanggungjawaban terkait ratusan perawat dan karyawan rumah sakit yang tengah menjadi sorotan “jalan-jalan” ke Pulau Dewata.
“Kita akan pertanyakan semua nanti. Apa karena BLUD bisa se-enaknya sendiri,” kata Politisi PDIP itu.
Politisi kawakan ini menambahkan, sebenarnya Pemerintah Daerah telah banyak melakukan recofusing di setiap satker untuk melakukan efisiensi anggaran. Namun RSUD ini kok seakan kelebihan anggaran untuk dihabiskan.
“Kita ini sedang defisit, semua satker terkena pemangkasan anggaran. seharusnya RSUD melakukan efisiensi anggaran, bukan malah buat “jalan-jalan” ke bali,” ungkapnya.
Sementara informasi yang dihimpun ae1news.com, anggaran untuk ratusan perawat dan karyawan RSUD Ponorogo yang Pelesir ke Pulau Dewata itu mencapai 1 milyar lebih.
Keberangkatannya pun dibenarkan oleh
Kabag Tata Usaha RSUD Dr Harjono Ponorogo Mujib Ridwan, jika Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) Pemkab Ponorogo ke pulau Dewata ini, pertama kali dilakukan. Pada kloter pertama, ada 2 bus yang diberangkatkan dengan total peserta mencapai 87 orang. (el)