Cegah Stunting, Bupati Ponorogo Kampanyekan Minum Obat Penambah Darah

PONOROGO – Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko terus mengkampanyekan pencegahan stunting melalui minum Tablet Tambah Darah (TTD) dengan menyasar para pelajar Putri SMP dan SMA di Kabupaten Ponorogo. lounching erakan minum pil ini sebagai upaya preventif menanggulangi stunting untuk menuju Indonesia Emas 2045.

Seperti yang dilakukan pagi tadi, bupati didampingi kepala dinas kesehatan melakukan senam dan minum TTD bersama para siswi SMP dan SMAN, yang digelar di halaman Gedung Terpadu Ponorogo. Gerakan minum TTD itu khusus siswi sebagai calon ibu untuk mencegah terjadinya stunting yang disebabkan faktor kurang darah atau anemia.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Ponorogo, Diah Ayu Puspaningarti mengatakan, kegiatan ini diikuti kurang lebih 600 peserta, dan secara serentak juga diikuti oleh seluruh siswa putri SMP dan SMA negeri dan swasta yang ada di Ponorogo.

“Kalau lounching ini ada 600 peserta. Tapi kegiatan ini juga secara serentak juga dilakukan di seluruh SMP dan SMA dibawah naungan Dindik, Kemenag, dan Cab Dindik Jatim,” ujarnya.

Ayu mengungkapkan, obat PTD yang diberikan ini, sudah didistribusikan ke seluruha puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang ada di Ponorogo.

“Jadi nanti, sekolah-sekolah ini bisa ngambil di Puskesmas. Setiap minggu diberikan, dan rutin. Juga nanti dipantau hingga diminum oleh Rematri,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengaku program minum PTD serentak ini, dalam rangka mencegah bayi stunting sejak dini. Pihaknya menyasar rematri berusia 12 hingga 17 tahun, lantaran nantinya mereka akan menjadi ibu.

“Bila ibunya sehat, maka akan melahirkan bayi yang sehat dan tidak stunting. Karena stunting itu tidak cukup diobati saja, namun juga dicegah sejak dini,” akunya.

Kang Bupati mengaku, angka stunting di Ponorogo terus mengalami tren penurunan. Bila di tahun 2021 lalu mencapai 20 persen, di 2022 kemarin sudah mencapai 14 persen, atau dibawah rata-rata nasional.

“Mudah-mudahan tahun ini turun lagi. Dan mudah-mudahan melalui program ini, kedepannya Ponorogo terbesar dari bayi stunting atau gagal tumbuh,” pungkasnya. (El)

Comments