PONOROGO– Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko meresmikan 1951 anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dari 276 desa di Kabupaten Ponorogo pada Selasa (12/12/2023) di Hall Nanggal SMKN 1 Jenangan.
Bupati Sugiri menekankan bahwa BPD bukan alat stempel kepala desa, melainkan penyeimbang dan harus bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Ia juga mendorong BPD untuk membangun Ponorogo dengan gotong royong, berpikir serius dan penuh inovasi.
Kang Bupati, sapaan akrabnya menyebut, peresmian BPD secara bersama-sama ini merupakan peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Hari ini peristiwa yang luar bisa tidak terjadi sebelum-sebelumnya. Biasanya peresmian BPD di kecamatan, hari ini saya minta dengan hormat bersama-sama berkumpul agar Ponorogo dibangun dari kebersamaan,” paparnya.
Bupati Sugiri menekankan pentingnya kebersamaan dalam membangun Ponorogo. Ia melihat anggota BPD sebagai wakil rakyat yang hebat dan berharap mereka dapat menyambung aspirasi masyarakat.
“Dari wajahnya saya melihat orang hebat yang terpilih di desanya masing-masing. Dipilih rakyat untuk menyambung aspirasi yang luar biasa,” tandasnya.
Sugiri menegaskan bahwa BPD bukan alat stempel kepala desa, melainkan penyeimbang dan harus bekerja sesuai tupoksinya.
“Saya minta BPD bukan alat stempel kepala desa dan bukan alat desa. Tapi panjenengan adalah penyeimbang. Maka mari majukan desa bersama BPD,” tegasnya.
Bupati Sugiri juga mendorong BPD untuk membangun Ponorogo dengan gotong royong, berpikir serius dan inovasi.
“Jalankan tupoksi panjengan dengan baik. Mari berpikir bersama agar desa maju pesat dan luar biasa,” tambahnya lagi.
Kang Bupati berbagi pengalaman. Di mana Ia dan Wakil Bupati Lisdyarita dilantik saat kondisi terjepit semua anggaran tersedot pandemi Covid-19.
Meski begitu, pihaknya tidak patah semangat dengan membangun berbasis inovasi dan gotong royong.
“Hasilnya alhamdulillah terjadi perubahan yang luar biasa meski belum selesai semua. Tapi tenaga sudah kami curahkan, keringat sudah kami kucurkan, waktu kami habiskan berpikir untuk Ponorogo,” tandasnya.
Bupati menyebut, meski APBD beberapa tahun ini mengalami penyusutan dan pemotongan DAU karena suatu hal. Tapi kalau dibanding sebelumnya, capaiannya hampir dua kali lipat. Contohnya pembangunan jalan.
Meski anggaran daerah mengalami penyusutan, Bupati Sugiri tetap optimis bahwa pembangunan, seperti pembangunan jalan, dapat terus berlanjut.
Ia berjanji untuk menjawab semua tantangan dan menyelesaikan pembangunan jalan di Ponorogo Selatan, terutama Ngrayun, pada tahun 2024.
“Tahun 2024 di masa akhir menjadi Bupati dan Wabup, maka ijinkan saya untuk menjawab semua tantangan itu. Ponorogo Selatan utamanya Ngrayun jalan-jalannya akan kami selesaikan bagaimanapun caranya,” pungkasnya. (el)