Pemkab Ponorogo lindungi 2.600 ribu pekerja rentan dengan BPJS Ketenagakerjaan

PONOROGO-Pemerintah Kabupaten Ponorogo mendaftarkan sebanyak 2.600 orang pekerja rentan, untuk menjadi  peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. 

Para pekerja rentan ini meliputi pedagang obrok sayur, petani, kuli bangunan dan pedagang kecil lainnya yang mendapat perlindungan penuh dari Pemkab Ponorogo melalui BPJS Ketenagakerjaan.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Ponorogo Wawan Burhanuddin mengatakan, keikutsertaan 2.600 pekerja rentan dengan rata-rata penghasilan dibawa Rp 1,5 juta perbulan ini, dialokasikan dari dana DBHCT 2024.

” Tahun 2023 kemarin ada 5.014 petani tembakau yang sudah terlindungi BPJS Ketenagakerjaan. Tahun ini ada 2.600 pekerja rentan, yang datanya ada di DTKAS Dinsos,” ujarnya.

Wawan mengaku hingga kini sudah ada sekitar 134 ribu pekerja penerima upah dan non penerima upah di Ponorogo yang telah terlindungi BPJS Ketenagakerjaan. Dimana target coverage perlindungan mencapai 183 ribu tahun ini.

” Jadi mereka mendapatkan dua perlindungan yakni Jaminan Kecelakaan Kerja ( JKK), dan Jaminan Kematian ( JKM). Selama periode Januari-Juni ini dari total iuran dari 5.014 pekerja itu sekitar Rp 503 juta. Namun manfaat yang sudah kita berikan mulai Januari sampai Juni itu ada 15 orang yang mendapatkan santunan JKM dengan total mencapai Rp 608 juta. Ini bukti kebijakan ini tepat dan tidak rugi,” akunya.

Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan, kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan untuk ratusan ribu pekerja di Ponorogo merupakan bukti tanggung jawab daerah dalam melindungi rakyat saat beraktivitas. Agar dalam beraktivitas masyarakat dapat aman dan tenang karena telah dilindungi negara.

” Kita lindungi dulu rakyatnya baru mikir pembangunan di daerah ini. Jangan sampai membangun daerah tapi lupa melindungi masyarakatnya,” ujarnya.

Sugiri mengaku, tak hanya berhenti di 2.600 pekerja rentan. Upaya perlindungan pekerja rentan ini juga akan dilakukan kembali akhir tahun ini. Dengan total target mencapai 20 ribu orang.

” Saya berharap desil 1,2,3 itu harus sudah tercover BPJS Ketenagakerjaan. Untuk kategori pekerjaan rentan dan resiko tinggi dengan rata-rata penghasilan dibawah 2 juta perbulan. Kita tanggung iurannya. Agar semua terlindungi. Akhir tahun ini ada lagi sekitar 20 orang yang akan kita daftarkan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan,” pungkasnya. (adv/el).

Comments