PONOROGO– Sebanyak 21 ribu pengurus RT dari seluruh Ponorogo yang terdiri dari Ketua RT, Bendahara, Sekretaris menghadiri apel besar dan pengukuhan pengurus Barisan RT Mengukir Sejarah (Baret Merah) Kabupaten Ponorogo yang dilakukan di Aloon-Aloon Ponorogo.
Dalam sambutannya, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan, Baret Merah merupakan wadah kordinasi antara pemerintah daerah dengan pengurus RT di tingkat desa. Hal ini sebagai upaya dalam mempercepat pembangunan dan meminimalisir ketidak tepatan data yang diterima pemerintah daerah.
” Jadi RT ini adalah pihak yang paling tahu dengan lingkungannya, garda terdepan di dalam pembangunan daerah. Kita wadahi dengan Baret Merah ini, kita bantuk pengurusnya biar enak berkordinasi untuk membangun Ponorogo ini,” ucanya, Sabtu (03/08/2024).
Kang Giri mengungkapkan Baret Merah juga adalah upaya memanusiakan pengurus RT. Merekapun nantinya akan dilibatkan dalam pembangunan daerah secara langsung.
” Tidak hanya tugas saja tapi dibebani beberapa PR peradaban yang harus diurus. Seperti kordinasi dlm lingkungan, mitigasi awal, pendataan TKSK awal dalam memetakan kerawanan kemiskinan dan masalah sosial. Kemudian menampung aspirasi dari masyarakat,” ungkapnya.
Ia berharap dengan keterlibatan RT secara langsung dalam pembangunan daerah. Ponorogo akan semakin baik lagi.
” Kita rangkul bersama sehingga yang disebut RT tidak hnya disebut objek pembangunan tapi hari ini bersama-sama berfikir untuk Ponorogo kedepan,” harapnya.
Lebih jauh bupati menegaskan, ini merupakan bagian dari entitas RT dimanusiakan. Yang dulu barang kali sudah, tapi lebih kita manusiakan kembali kita libatkan didalam proses pembangunan tidak hanya tugas saja tapi dibebani beberapa PR peradaban yang harus diurus.
“Seperti kordinasi dlm lingkungan, mitigasi awal, pendataan tksk awal dalam memetakan kerawanan kemiskinan dan masalah sosial. Kemudian menampung aspirasi dari masyarakat. Tidak berdasarkan perspektif politik tapi murni aspirasi yang datang dari bawah. Yang tahu lingkungannya adalah RT. Maka kita rangkul bersama sehingga yang disebut RT tidak hanya disebut objek pembangunan tapi hari ini bersama-sama berfikir untuk Ponorogo kedepan. Total 21 ribu terdiri dari RT, sekretaris dan bendahara,” pungkasnya. (adv/el)
