Tak Patuh Instruksi Prabowo Subianto, Ketua DPC Gerindra Ponorogo Terancam Pecat & PAW

PONOROGO – DPD Partai Gerindra Jawa Timur, Abdul Malik, mengungkapkan kekecewaan atas sikap Ketua DPC Gerindra Ponorogo, Supriyanto, yang dinilai tidak patuh terhadap instruksi DPP Partai Gerindra.

Supriyanto dianggap telah “melecehkan” Prabowo Subianto dengan tidak mendukung pasangan calon bupati yang direkomendasikan oleh DPP, yaitu Sugiri Sancoko-Lisdyarita.

Wakil Ketua Bidang Hukum dan Sengketa DPD Partai Gerindra Jawa Timur, H. Abdul Malik, SH, MH. juga menegaskan bahwa Supriyanto, yang juga anggota DPR RI Fraksi Gerindra, harus mempertanyakan kembali loyalitasnya kepada partai.

“Kenapa dia tidak mengikuti instruksi DPP Gerindra yang memberikan rekomendasi kepada Sugiri-Lisydarita? Ada apa?” tanya Malik dengan nada tegas.

Lebih lanjut, Malik menyebut bahwa Supriyanto telah “berhianat” kepada instruksi DPP dan Prabowo Subianto yang notabene menjadi presiden terpilih.
Bahkan anak kandungnya Segoro Luhur Kusumo Daru yang kader Gerindra malah menjadi calon wakil bupati berpasangan dengan Ipong Muchlissoni.

“Saya menegaskan, bahwa wajib hukumnya kader satu komando. Karena Partai Prabowo tidak suka penghianat,” tegas Malik.

Malik bahkan meminta DPP untuk memanggil Supriyanto melalui Dewan Kehormatan Partai dan menjatuhkan sanksi pemecatan.

“Agar memecat Supri karena tidak mendukung pasangan yang diusung Gerindra,” tegasnya, Rabu (02/10/2024).

Lebih jauh, Malik mempertanyakan sikap Supriyanto yang dianggapnya tidak memahami aturan partai.

“Ipong itu dulu DPD Gerindra Kaltim lalu pindah Nasdem. Itu penghianat. Kok Supri yang notabene DPR RI otaknya paham betul aturan organisasi malah tidak mendukung instruksi partai,” herannya.

Tidak hanya Supriyanto, Malik juga menegaskan bahwa semua anggota DPRD Fraksi Gerindra di Ponorogo wajib mengikuti instruksi DPP.

“Kalau media tahu siapapun laporkan saya sebagai wakil ketua DPD Gerindra Jatim bagian hukum akan melaporkan kepada DPP untuk memecat juga dan mem PAW. Wajib itu,” tegasnya.

Pihaknya menilai bahwa Supriyanto dan anggota dewan yang membangkang rekomendasi partai adalah perusak partai Gerindra dan melecehkan Prabowo Subianto.

“DPD Gerindra tidak butuh satu orang yang merusak partai. Apalagi Presiden terpilih Prabowo. Itu sama saja melecehkan DPP,” tegasnya.

Malik kemudian menyarankan Supriyanto untuk bersikap “gentle” dan keluar dari Gerindra jika tidak ingin mengikuti instruksi partai.

“Instruksi DPP sudah resmi ke Pak Sugiri dan Lisyarita yang kader Gerindra. Kalau Supri sebagai politisi silakan keluar. Kalau senang Ipong keluar ikut Ipong kumpul sama penghianat. Suka cari makan di partai tapi partai malah dirusak,” tambahnya.

DPD Gerindra Jawa Timur akan segera turun ke Ponorogo untuk menyelesaikan penghianat yang terjadi di sana.

*Ancaman Pemecatan dan PAW*

Pernyataan Malik yang mengancam akan memecat Supriyanto dan anggota DPRD Fraksi Gerindra yang tidak patuh terhadap instruksi DPP menunjukkan bahwa Gerindra Jawa Timur sangat serius dalam menegakkan disiplin partai.

Ancaman pemecatan dan PAW (Pergantian Antar Waktu) ini juga menunjukkan bahwa Gerindra tidak akan mentolerir sikap yang dianggap “melecehkan” Prabowo Subianto dan DPP. (el)

Wakil Ketua Bidang Hukum dan Sengketa DPD Partai Gerindra Jawa Timur, H. Abdul Malik, SH, MH. 
Comments
Share it :