NGAWI – Sesosok mayat pria yang ditemukan warga tertabrak kereta api di desa Tempuran, Kecamatan Paron Ngawi yang tak membawa identitas, diduga adalah pelaku pembunuhan di sebuah warung dawet di desa Klitik Kecamatan Geneng Ngawi pada Selasa 28 Desember kemarin.
Bahkan belakangan, Pria tersebut diketahui sebagai suami dari perempuan, Tantri Racmawati pegawai Samsat yang ditemukan tewas dengan kepala bersimbah darah di warung dawet.
Diduga suami Tantri melarikan diri usai menganiaya kemudian sengaja mengakhiri hidupnya dengan cara menabrakkan diri ke kereta api Gajayana Jurusan Malang Bandung yang melintas.
Sebelumnya diinformasikan dari Polsuska Paron bersama warga menemukan sesosok mayat yang tertelungkup di jalur perlintasan kereta.
“Dugaan kami mayat tanpa identitas tersebut adalah pelaku pembunuhan diwarung dawet. Ada warga yang mengenali korban. Kemungkinan setelah membunuh lalu ia melakukan bunuhdiri cara menabrakkan diri ke-kereta api,” katanya kepada ae1news.com.
Dikonfirmasi, AKP Toni Hermawan Kasat Reskrim Polres Ngawi soal ini, pihaknya belum bisa memastikan itu pelaku. Pihaknya mengaku masih akan memeriksa saksi-saksi dari bukti kepemilikan kendaraan korban yang disembunyikan disemak-semak.
“Polisi terus melakukan penyelidikan dan memintai keterangan saksi. Bahkan jasad pria juga masih dilakukan otopsi di RSUD Soeroto Ngawi. Selain itu polisi juga mengamankan sepeda motor yang diduga milik pelaku penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa pegawai Samsat Ngawi,”pungkas AKP Toni Hermawan. (to/el).