Gubernur Pantau Pengolahan Sampah Jadi Briket Di Ponorogo

PONOROGO-Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau tempat pengolahan sampah menjadi bahan penunjang batu bara berupa briket,dan memastikan kandungan dioksin briket sebelum di produksi masal, Senin (8/11).

Dalam kunjungannya tersebut, Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Ponorogo, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Sapto Jadmiko, langsung mendatangi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) yang ada di Desa Mrican,Kecamatan Jenangan dibawah naungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo.

Kedatangan orang nomor satu di Jawa Timur ini untuk melihat langsung proses pengolahan briket, pengganti batu bara berbahan dasar limbah sampah yang tak bisa terurai, seperti popok, masker hingga pembalut wanita.

Meski butuh proses penyempurnaan menjadi bahan bakar pengganti batu bara, namun Khofifah berharap agar briket buatan Pemerintah Daerah Ponorogo melalui Dinas Lingkungan Hidup ini bisa menjadi substitusi batu bara untuk kebutuhan industri.

” Ini merupakan solusi pengolahan sampah yang bisa menjadikan nilai rupiah. Apalagi sampah sampai saat ini masih menjadi salah satu permasalahan,”ucap Khofifah Indar Parawansa.

Khofifah juga mengatakan, ini memberikan solusi banyak hal, jadi tadi sudah saya tanya terkait kandungan dioksinnya lalu emisinya dan semua dibawah ambang batas jadi insyallah sehat.

“Jadi ini bukan briket batu bara, namun briket substitusi batu bara, kami harap Kabupaten lain bisa meniru seperti Kabupaten Ponorogo” tambahnya.

Sementara itu, Bupati Ponorogo menjelaskan bahwa dalam sehari tempat ini bisa mengolah sedikitnya 30 ton sampah menjadi sekitar 10 ton briket.

” Mesin ini setiap hari bisa mengolah 30 ton sampah dan menjadi 10 ton briket. Untuk 1 ton briket bisa dijual mencapai 700 ribu rupiah,” terang Bupati.

Selain itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup,Sapto Djatmiko menerangkan jadi pengolah sampah yang digagas oleh Bupati Sugiri Sancoko ini sangat membantu dalam mengurangi tumpukan sampah di TPA.

“Sudah banyak yang memesan, padahal ini hanya sampah namun bisa dioalah menjadi briket dan bisa menghasilkan uang,”pungkasnya.(adv/el).

UN
Comments