Siap Lapor Risma, Agus Widodo Sebut ‘Permainan Aliran Fee’ BPNT

PONOROGO- Beberapa hari belakangan, publik diramaikan atas temuan beras dan daging Program BPNT disejumlah wilayah dalam kondisi tak layak kosumsi, pada penyaluran akhir Desember 2021. Hal itupun diakui oleh Pihak Koordinator Daerah Program Sembako, Dinas Sosial Ponorogo.

Mediasi sudah ditempuh, dengan hasil pihak Supplier agar lebih teliti dalam menjual beras pada agen. Walau ada upaya pergantian beras yang tak layak, namun disejumlah tempat masih saja didapati beras tak layak kosumsi.

Hasil penelusuran mendalam Agus Widodo, Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPC PDI Perjuangan Ponorogo menyebut, beras yang diterima pada akhir bulan Desember 2021 itu, dibeberapa wilayah berkualitas buruk dan jumlah menir cukup banyak.

“Kita lihat langsung di lapangan seperti itu. Memang ada keluhan masyarakat,” tandasnya.

Lantas Agus menambahkan jika BPNT merupakan program pemerintah pusat yang sudah ditentukan standar harga maupun komoditasnya.

“Tentu tujuannya membantu masyarakat kecil ditengah Pandemi. Sehingga masyarakat penerima mendapat manfaat. Kalau kemudian dipermainkan, maka saya nilai sudah kebangetan, kasihan rakyat penerima,” katanya.

Agus berharap ada tindakan tegas dari instansi terkait serta penegak hukum agar komoditi yang disalurkan seusai dengan harapan.

“Kita juga siap membuat laporan ke Bu Risma akan hal ini. Tentu Kementerian Sosial sebagai pelaksana memiliki mekanisme tersendiri jika mendapat kondisi seperti ini dilapangan,” paparnya.

Agus menilai, ada permainan sejumlah pihak. Hal itu didasari harga komoditi sudah standar tapi yang diterima tak layak kosumsi.

“Jadi, alur permainannya ini si A menunjuk B jadi supplier diwilayah C untuk dikirim ke wilayah D. Sehingga patut diduga A memotong harga yang diberikan ke B. Akhirnya dengan alasan ‘fee kecil’ si C ini terpaksa menjual beras tak layak kosumsi ke agen. Agen pun bisa jadi terpaksa atau justru tidak mengetahui kondisi berasnya,” jlentrehnya.

Terakhir, Agus berharap agar dilakukan perbaikan kualitas komiditi bantuan BPNT.

“Kita terus berupaya mengawal program ini sesuai kapasitas kita,” pungkasnya.(el)

Comments