PONOROGO– Deputi Bidang Usaha Mikro di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) Eddy Satriya turun gunung ke Kecamatan Pulung, Ponorogo, Rabu (24/8).
Deputi datang untuk menyaksikan langsung pengembangan budidaya dua jenis tanaman obat yakni sereh wangi dan jahe merah. Tak hanya datang saja, namun Eddy juga menggandeng PT Bintang Toedjoe agar bermitra dengan 310 petani yang ada di Kecamatan Pulung.
” Tentu dalam kerja sama ini akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, sekaligus menciptakan peluang usaha bagi koperasi yang menjadi agregator (pengepul),” katanya.
Koperasi, lanjut dia, wajib memainkan peran selaku agregator dan akselerator produk-produk pertanian. Apalagi, sudah ada payung hukum berupa Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM.
“Skemanya juga mengatur peran koperasi sebagai agregator produk-produk UMKM, termasuk hasil produksi sektor pertanian,” lanjutnya.
Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan bahwa Ponorogo memiliki produk unggulan berbagai jenis tanaman obat. Pihaknya siap jika PT Bintang Toedjoe membutuhkan beragam jenis tanaman untuk bahan baku produks farmasi.
“Kami sudah siapkan lahan seluas 62 hektare untuk tanaman sereh wangi dan jahe merah,” jelasnya.
Selain itu, Bupati berharap kemitraan dengan PT Bintang Toedjoe yang notabene salah satu anak perusahaan PT Kalbe Farma Tbk, itu menjadi momentum kebangkitan koperasi di Ponorogo.
“Peran dan fungsi koperasi itu menyejahterakan rakyat serta mewujudkan pendapatan secara lebih adil serta merata,” paparnya. (adv/el).