Peduli Sesama, Bupati Ponorogo Bantu Bayar Biaya Persalinan Warga Madiun

PONOROGO-Lagi-lagi aksi sosial ditunjukan oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Kali ini aksi peduli sesama ditunjukkan orang nomer satu di Ponorogo yakni membantu biaya persalinan Siti Chotijah (38) warga Kelurahan Mojorejo Kecamatan Taman Kota Madiun, yang melakukan persalinan secara Caesar di Rumah Sakit Umum Muslimat Ponorogo, Minggu (09/04/2023).

Sebelumnya, persalinan istri siri dari Kuswoyo (36) Kelurahan Pilangbango Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun ini sempat viral di media sosial, lantaran Aprilia Fitriyani Kusuma Putri bayi perempuan yang dilahirkan Siti pada, Kamis (06/04/2023) kemarin, sempat ditahan pihak rumah sakit, lantaran orang tuanya belum bisa membayar biaya persalinan yang mencapai Rp 8,1 juta rupiah.

Karena viral dan merasa terpanggil, Bupati Sugiri langsung mendatangi rumah sakit milik Nahdatul Ulama (NU) itu, bupati langsung mendatangi bagian kasir untuk membantu meringankan beban, agar sang anak dan ibunya segera pulang ke rumah.

“Kasian kalau terlalu lama disini, kita bantu memulangkannya. Agar keluarganya cepat bertemu. Ini bukan mencari siapa yang salah, ini murni kepeduliaan kita untuk meringankan beban orang tuanya,” ungkapnya.

Sementara Kuswoyo, orang tua bayi mengaku senang dan berterima kasih atas perhatian Bupati Ponorogo yang mau membantu, meski kami bukan warga Ponorogo.

“Alhamdulillah, terima kasih sekali pak Bupati sudah mau membantu kami. Semoga menjadi amal kebaikan pak Bupati,” ucapnya haru.

Pria yang berprofesi sebagai kuli bangunan di salah satu proyek di Ponorogo, yang saat ini berdomisili di Jalan Jawa Kelurahan Mangkujayan menceritakan persalinan bayi perempuan dengan berat 33 kilogram dan panjang 50 centimeter itu, dilakukan secara Caesar lantaran anak ketiganya ini lahir prematur.

“Nah oleh pihak rumah sakit kami disuruh membayar Rp 8,1 juta untuk biaya, namun saya baru mampu membayar Rp 3 juta itu pun saya harus menjual motor saya. Karena kurang bayi saya belum bisa pulang hingga hari ini,” akunya.

Kuswoyo, menambahkan, akibat kebingungan dia pun memostingnya di grop Facebook Ponorogo, yang kemudian dibanjiri ratusan komentar.

“Saya unggah di Facebook, karena kebingungan. Akhirnya viral itu,” ceritanya.

Sementara itu, Humas Rumah Sakit Umum Muslimat Ponorogo Tumardi mengelak disebut pihak rumah sakit menahan ibu dan bayi akibat tidak membayar biaya persalinan itu. Pasalnya pihak keluarga sendiri yang memilih bertahan di rumah sakit, sembari menunggu transferan dari keluarganya di hari senin atau selasa besok.

“Karena dia tidak menyampaikan keberatan temen-temen tidak tahu. Kami baru tahu saat membayar itu, coba datang ke sini bilang kan gak sampai seperti ini. Apalagi sampai viral dan didatangi pak Bupati ini,” ungkapnya.

Sementara untuk hari ini, ada keringanan kami berikan, 1 juta dan 400 ribu saat Ngurus Kartu NU. Tadi pak Bupati memberikan bantuan Rp 3,6 juta,” pungkasnya. (el)

Comments