Jaga Persatuan Jelang Tahun Politik, Bambang Juwono Gelar Workshop Pancasila & Kebhinekaan

PONOROGO-Mengurai permasalahan yang timbul dari kebhinekaan secara efektif dan beradab, membutuhkan tekad dan kerjasama yang baik oleh seluruh warga negara. Karena pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, adalah kewajiban setiap warga negara demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari bermacam suku, agama dan golongan dalam bingkai bhineka tunggal ika.

Pesan tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi A DPRD Jawa Timur Bambang Juwono dikegiatan Workshop yang dihadiri sekitar 200 warga, yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama dan ibu-ibu serta para pemuda di desa Balong kecamatan Balong.

Dalam keteranganya, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ponorogo, Bambang Juwono, mengajak kepada masyarakat sebagai warga negara Indonesia yang baik, untuk mengerti dalam hal toleransi sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Dalam workshop ini kami menekankan pentingnya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.

Tak hanya itu Bambang Juwono menegaskan, bahwa pentingnya toleransi sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus dijaga agar supaya selalu tercipta rasa dan jiwa gotong royong dalam masyarakat tumbuh dan selalu ada.

“Kita tekankan kepada warga agar selalu mengedepankan Toleransi Sosial Dalam Kehidupan Bermasyarakat. Karena menjalankan nilai Pancasila jangan yang muluk-muluk. Seperti bersih-bersih desa, kalau gak punya materi bisa menyumbang pikiran dan tenaga. Itu sesuatu yang baik,” ujar Bambang.

Sementara Fatma Dhika Perdana, salah satu tokoh pemuda mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mempekuat kerukunan antar umat beragama, juga untuk menjaga kerukunan sesama masyarakat khususnya di Desa Balong, dalam menghadapi tahun politik 2024.

“Jadi walaupun berbeda pandangan namun kerukunan tetap harus dijaga. Sesuai makna Pancasila negara kita,” ujarnya.

Ia berharap dengan mengenal makna Pancasila secara mendalam, para pemuda dan masyarakat Desa Balong, tetap rukun dan tidak mudah terpecah dengan isu-isu yang merugikan baik golongan atau kelompok.

“Kami berharap melalui workshop ini Pancasila lebih dikenal baik. Agar tidak mudah dipecah belah, dan tetap mengedepankan toleransi,” pungkasnya. (el)

Comments