Kunjungi Monumen Reog, Ganjar Kagum Kemegahan Struktur Bangunan 126 Meter

Reog Ponorogo Jadi Brand Mark Budaya Mendunia

PONOROGO– Ganjar Pranowo, Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar melakukan kampanye di Kabupaten Ponorogo. Kunjungan pertama Ganjar, melakukan ziarah makam Bathoro Kathong, dan ziarah makam Tegasari, serta melaksanakan sholat Jumat di masjid Tegalsari. tak hanya mengunjungi tempat religi, Ganjar juga bertemu dengan Gen Z dan kunjungan terakhir melihat progres pembangunan Monumen Reog dan Museum Ponorogo (MRMP) di Gunung Gamping (Giri Seto.red) Kecamatan Sampung. Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengaku kagum dengan kemegahan struktur bangunan setinggi 126 meter itu.

Kedatangan Ganjar Pranowo di Giri Seto Kecamatan Sampung sendiri, disambut 16 dadak merak Reog Ponorogo. Ribuan warga yang menunggu sejak siang, berebut berjabat tangan dengan Calon Presiden Republik Indonesia Periode 2024-2029 tersebut.

Capres Ganjar Peranowo mengatakan, sebagai implementasi budaya adiluhung Reog Ponorogo, MRMP diharapkan mampu tak hanya mejadi objek wisata, namun juga menjadi wahana edukasi bagi generasi penerus yang ingin mengetahui tentang Reog.

“ Mudah-mudahan di Ponorogo orang bisa lihat. Kalau ingin belajar dan meneliti tentang Reog bisa datang ke sini. Semacam Reog Center lah,” ujarnya, Jumat (19/01/2024).

Ganjar menambahkan, sebagai budaya yang mendunia, Reog Ponorogo sudah sepantasnya menjadi Brand Mark ( keunikan) budaya mendunia dari Indonesia. Pasalnya, di sejumlah negara yang ia kunjungi, mayoritas masyarakatnya ingin belajar tentang Reog Ponorogo dan cara memainkannya.

“ Saya keliling banyak tempat di Indonesia, bahkan ke Suriname mereka berharap sekali Reog dan cara memainkannya. Lihat di luar jawa, orang-orang dari jawa trans, sampai membuat reog bahannya dari plastik jadi sangat sederhana. Ekspresikan dia sampai segitu. Saya bayangkan, apa yang di Ponorogo betul-betul jadi brand mark untuk mereka memainkan Reog,” tambahnya.

Dilain sisi, Ganjar mengaku sebagai negara yang memiliki ke anekaragaman budaya dan kesenian, Indonesia kedepan tak hanya mengedepankan ketahanan pangan saja, namun juga ketahanan budaya, sehingga tidak mudah dipengaruhi budaya asing yang saat ini masuk ke kalangan masyarakat.

“ Seni dan budaya ketahanan nasional pada ketahanan budaya itu penting, agar tidak digempur dengan budaya lain dan jadi tuan rumah,” akunnya. (El)

Comments