Diduga Tak Sesuai Pesanan, Polling Abal-abal Calon Bupati Terus Bermunculan di Ponorogo

PONOROGO-Jagad dunia maya dalam satu minggu ini dihebohkan oleh sebuah polling atau survei para kandidat yang disebut berpotensi bakal maju dalam pilkada Ponorogo tahun 2024.

Meski tidak jelas dan belum diketahui siapa pembuat polling tersebut, namun polling yang dapat diakses melalui laman www.pollingkita.com ini telah menyita perhatian dan menjadi bahan perbincangan para penguna medsos.

Survei ini menampilkan sejumlah nama warga di Ponorogo yang sebut layak memimpin Kota Reog.

Bahkan, sebagian masyarakat sangat antusias memberikan suara mereka di polling, namun ada juga yang merasa bingung dengan survei tersebut.

Lantaran setelah muncul polling pilihan calon bupati yang beredar mulai 29 Februari 2024 dan hasilnya memenangkan petahana Sugiri Sancoko dengan 43,6 persen. Kini, selang sepekan muncul polling serupa dengan laman yang sama.

Seperti salah satunya disampaikan Ferry Dian Kristianto. Ketua Taruna Merah Putih (TMP) Ponorogo ini mengaku prihatin dengan munculnya dua polling yang sama.

“Yang mengejutkan, polling yang sama kembali muncul baru-baru ini. Hanya 15 orang yang berpartisipasi, padahal polling pertama menarik antusiasme masyarakat mencapai 7 ribu responden,” jelas Ferry.

Ferry khawatir, bahwa survei ini dibuat untuk mengarahkan opini publik terhadap satu calon tertentu. Bahkan ia, menduga polling pertama tidak memenuhi kriteria ‘pemesannya’ sehingga kembalilah dibuat polling kedua.

“Kemungkinan hasil pertama tidak memuaskan si pembuat, akhirnya membuat survei baru,” tambahnya.

Menurut Ferry, pemimpin yang dibutuhkan oleh warga Ponorogo adalah mereka yang memiliki integritas dan rekam jejak yang baik. “Bukan hasil survei abal-abal yang membingungkan masyarakat,” tegasnya.

Ferry juga menekankan bahwa Ponorogo bukan hanya tentang kota, tetapi juga berbagai aspek lain seperti pendidikan, pertanian, ekonomi, dan keberagaman agama.

“Dari pendidikan, pertanian, hingga sektor ekonomi seperti UMKM dan Toserba, semuanya membutuhkan perhatian. Termasuk keberagaman beragama yang harus dirawat di Kota Reog,” paparnya.

“Seorang pemimpin harus mampu menangani semua aspek ini, termasuk peternakan dan pengembangan pariwisata,” jelasnya.

Ferry menegaskan bahwa Ponorogo layak dipimpin oleh putra-putri yang memiliki visi dan misi jelas, bukan berdasarkan penilaian fiktif dari survei yang tidak jelas arahnya.

“Harus dihindari hal-hal yang bisa menimbulkan perpecahan di Ponorogo yang sudah sangat indah. Ponorogo adalah kota yang nyaman untuk semua golongan,” tegasnya.

Sebagai pemuda, Ferry berpesan agar semua orang mencintai Ponorogo dan menggunakan platform digital dengan bijak, obyektif dan berimbang.

“Mari Ponorogo dicitrakan baik walau kita juga tidak metutup mata untuk selalu tetap kritis untuk beberapa hal demi pembangunan. Tapi tunjukkan sikap kritis itu seperti budaya kita, dengan sopan santun dan beradab. Sehingga tetap dijaga karena Ponorogo ini milik kita bersama, Ponorogo rumah kita semua,” pungkasnya.(el)

Comments